Back

Jumat, 25 November 2022 | 15:25 | Author by Arif

JetBrains Fleet, Integrated Development Environment (IDE) Terbaru. Akankah Menggantikan Visual Studio Code dan IntelliJ IDEA?

Sebulan yang lalu, JetBrains secara resmi mengumumkan Integrated Development Environment (IDE) terbaru mereka, yang mereka namakan “Fleet”. Bila kita melihat fungsi dari Fleet ini, bisa dibilang IDE ini merupakan pesaing dari Visual Studio Code dan bahkan IDE JetBrains sendiri yaitu IntelliJ IDEA. 


Apa itu JetBrains Fleet?

JetBrains adalah perusahaan pengembang perangkat lunak (software) asal negara Ceko yang khusus mengembangkan aplikasi IDE. Beberapa aplikasi IDE yang sudah dibuat oleh JetBrains antara lain: AppCode, CLion, DataSpell, GoLand, WebStorm, IntelliJ IDEA, dan masih banyak aplikasi IDE lainnya. JetBrains juga merupakan perusahaan yang menciptakan bahasa pemrograman Kotlin.

Di tahun 2022 ini, JetBrains meluncurkan IDE terbarunya yang dinamakan Fleet. JetBrains Fleet adalah aplikasi editor dan IDE polyglot. Fleet dibangun menggunakan platform IntelliJ pada backend dan UI baru juga arsitektur terdistribusi.


Fitur JetBrains Fleet

JetBrains Fleet memiliki fitur-fitur yang mungkin hanya tersedia di IDE Fleet untuk saat ini, antara lain:

  • Editor yang ringan (Editor-light)
    Fleet menggunakan mesin pemroses kode IntelliJ, yang berjalan secara terpisah dari editor itu sendiri. IDE ini memungkinkan kita untuk merubah mode dari text editor ke IDE sesuai keinginan kita, sehingga kita bisa menggunakan IDE ini dengan cepat bila dibutuhkan. Bahkan menurut beberapa sumber yang sudah mencoba, Fleet dirasa lebih cepat dari VS Code.

  • Didistribusikan untuk fleksibilitas
    Arsitektur Fleet dirancang untuk mendukung berbagai konfigurasi dan alur kerja. Kita cukup menjalankan Fleet di mesin kita, atau memindahkan hanya beberapa proses ke tempat lain, seperti menempatkan kode di cloud.

  • Kolaborasi secara maksimal
    Dengan Fleet kita bisa mengerjakan kode bersama dengan orang lain. Fleet memungkinkan lebih dari sekadar berbagi editor. Kita bisa berbagi terminal dan sesi debugging, melakukan tinjauan kode, menjelajahi kode, dan banyak hal lainnya secara langsung.

  • Smart Mode


    Fleet mewarisi beberapa fitur yang paling disukai dari IDE berbasis IntelliJ seperti: navigasi ke definisi dan penggunaan, pemeriksaan kualitas kode langsung, dan perbaikan cepat.

  • Mendukung banyak bahasa
    Fleet memberikan pengalaman polyglot, yaitu menawarkan dukungan cerdas untuk banyak bahasa dan teknologi, dengan dukungan untuk lebih terencana melalui plugin khusus. Dengan bantuan LSP kita juga bisa menggunakan layanan bahasa lain di Fleet.


Kekurangan JetBrains Fleet

Tentunya tidak semua fitur yang diberikan JetBrains ke IDE terbarunya ini, dapat dinikmati oleh semua orang, terdapat beberapa kekurangan, antara lain:

  • Tampilan awal UI yang sederhana


    JetBrains dinilai telah membuat UI dari awal, berbeda dari produk-produk mereka lainnya. Tetapi tampilannya terlihat sangat sederhana, dan tidak terlihat unik. Mungkin untuk beberapa orang akan terlihat cukup membosankan. Menurut beberapa orang, tampilan awal Fleet cukup mirip dengan Notepad++.

  • Kecepatan IDE masih sama
    Saat berubah dari mode text editor ke mode IDE, akan memerlukan waktu sekitar 3 detik, hampir sama dengan IDE JetBrains lainnya. Setelah berada di mode IDE, kita tetap merasakan kecepatan yang cukup berat layaknya IDE lainnya.

  • Masih sangat baru
    Berhubung Fleet baru diluncurkan sekitar bulan Oktober tahun 2022 ini, dan masih berada di tahap pratinjau tertutup (closed preview stage), tentunya kemungkinan masih akan banyak bug dan fitur yang belum dioptimalkan.


Itulah pengenalan aplikasi Fleet, produk IDE terbaru dari JetBrains. Karena masih cenderung baru, tentunya akan ada kelebihan dan kekurangan dari IDE ini. Bagaimana menurut kalian, apakah JetBrains Fleet ini sudah layak menggantikan Visual Studio Code dan IntelliJ IDEA? Kunjungi blog Radya Digital untuk mendapatkan informasi lainnya seputar teknologi dan tips-tips mengenai IT.