Back

Selasa, 2 Januari 2024 | 11:36 | Author by Radya Digital

Memilih Platform Teknologi yang Tepat untuk Pengembangan Aplikasi Mobile

Radya Digital (dikenal juga sebagai Radya Labs) telah berperan aktif dalam mengembangkan aplikasi mobile selama lebih dari 12 tahun terakhir. Selama periode tersebut, kami telah berinteraksi dengan berbagai organisasi, mendengar kebutuhan, keluhan, dan kendala yang mereka hadapi. Pertanyaan yang sering muncul adalah, bagaimana sebaiknya mengembangkan aplikasi mobile? Apa kelebihan dan kekurangannya? Apakah perlu menggunakan aplikasi native, hybrid, atau cukup dengan mobile web?

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan berbagai opsi teknologi yang tersedia untuk pengembangan aplikasi mobile. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua permasalahan, dan pemilihan teknologi harus didasarkan pada kebutuhan, tujuan, dan kendala yang spesifik.


Aplikasi Native: Pengalaman Pengguna Terbaik

Aplikasi native dibangun khusus untuk sistem operasi tertentu. Sebagai contoh, aplikasi iOS (iPhone, iPad) dibangun menggunakan Objective C atau Swift dan aplikasi Android dibangun dengan bahasa Java atau Kotlin. Aplikasi ini bekerja dengan masing-masing device sistem operasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkannya bekerja lebih cepat dan lebih fleksibel. 

Teknologi ini memungkinkan pengalaman pengguna yang sangat baik dan terintegrasi secara maksimal dengan perangkat. Aplikasi native dapat mengakses perangkat keras seperti GPS dan kamera. Selain itu, aplikasi ini memiliki kemampuan dalam mengakses secara cepat beberapa layanan di perangkat seperti microphone, akselerometer, atau push notification. Salah satu contoh aplikasi dengan menggunakan aplikasi native adalah Waze, Twitter, dan Pokemon Go.

Pokémon Go secara efisien mengakses fungsionalitas sistem GPS untuk memetakan lokasi, kamera untuk augmented reality, dan akselerometer untuk mengukur akselerasi. Pokémon Go juga dapat memanfaatkan push notification, yang dirancang untuk membawa pengguna kembali ke game seiring waktu.

Namun, pengembangan aplikasi native biasanya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan rutin. Selain itu, penggunaan aplikasi native membutuhkan waktu pengembangan yang lebih lama dibandingkan pilihan lainnya, sehingga waktu untuk masuk ke pasar akan lebih lambat.


Aplikasi Mobile Web: Kemudahan Akses Melalui Web Browser

Untuk mereka yang mengutamakan kemudahan akses dari berbagai perangkat daripada pengalaman pengguna yang tinggi, mobile web dapat menjadi solusi yang tepat. Mobile web adalah jenis aplikasi web yang dirancang agar dapat diakses melalui berbagai perangkat melalui web browser tanpa terikat pada satu platform tertentu.

Mobile web merupakan sebuah aplikasi web yang dapat diakses seperti situs web biasa pada desktop, tetapi telah dioptimalkan khusus untuk penggunaan pada perangkat mobile. Teknologi utama yang digunakan saat ini adalah HTML5, dengan dukungan dari berbagai kerangka kerja seperti jQuery Mobile, Sencha Touch, dan lainnya.

Keuntungan utama dari pengembangan mobile web adalah biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pembuatan aplikasi native, tergantung pada sejauh mana kompleksitas fitur yang diinginkan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan mobile web dapat mengorbankan akses ke berbagai fitur perangkat keras (hardware), fitur khusus perangkat, atau kemampuan offline. Kelebihannya adalah waktu peluncuran produk menjadi lebih cepat karena Anda tidak perlu mengembangkan aplikasi terpisah untuk berbagai sistem operasi yang berbeda.

Jika perusahaan atau organisasi memiliki kebutuhan untuk mengembangkan produk dengan cepat, sambil tetap beroperasi di berbagai platform, dan dengan biaya yang lebih terjangkau, tanpa terlalu memperhatikan pengalaman pengguna yang sangat tinggi, maka mobile web bisa menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan.


Aplikasi Hybrid: Jalan Tengah Antara Native dan Mobile Web

Saat mengembangkan aplikasi mobile, seringkali kita dihadapkan pada pilihan antara native dan web. Salah satu jalan tengah yang populer adalah menggunakan pendekatan hybrid. Aplikasi hybrid memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan teknologi web, seperti HTML5, yang diapit oleh wrapper native. Hal ini diperlukan untuk mengatasi keterbatasan aplikasi mobile web yang tidak dapat mengakses perangkat keras secara langsung. Dengan konsep wrapper ini, batasan tersebut dapat diatasi.

Beberapa framework yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi hybrid meliputi Appcelerator Titanium dan Apache Cordova (sebelumnya dikenal sebagai Phonegap). Aplikasi hybrid memiliki keunggulan dapat berjalan pada berbagai sistem operasi, namun seringkali tampilannya akan seragam, tanpa perbedaan mencolok saat dijalankan pada perangkat yang berbeda. Konsistensi ini dapat memiliki kelebihan, namun tidak selalu berarti bahwa pengguna akan mendapatkan pengalaman terbaik. Setiap platform memiliki bahasa desainnya sendiri, seperti Apple dengan Flat Design dan Google dengan Material Design. Meskipun keduanya merupakan non-skeuomorphic design, mereka memiliki ciri khas masing-masing untuk memberikan pengalaman terbaik sesuai dengan sistem operasi perangkat yang digunakan.

Pendekatan hybrid menawarkan kemampuan mendukung beragam platform, sesuatu yang tidak dapat dicapai dengan aplikasi native. Namun, penting untuk diingat bahwa biaya pengembangan aplikasi hybrid seringkali lebih tinggi daripada solusi aplikasi web mobile.


Perbedaan Aplikasi Native, Aplikasi Mobile Web, dan Aplikasi Hybrid

Kita telah mengetahui tiga pendekatan utama yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi mobile, yaitu aplikasi native, aplikasi mobile web, dan aplikasi hybrid. Untuk memahami perbedaan mendasar antara ketiganya, berikut adalah tabel perbandingan yang menguraikan karakteristik, kelebihan, dan kelemahan dari masing-masing pendekatan tersebut.



Tabel perbandingan aplikasi Native, Hybrid, dan Mobile Web


Flutter: Alternatif Inovatif Pengembangan Aplikasi Mobile

Untuk pengembang yang menginginkan desain UX yang mirip dengan aplikasi native, fungsionalitas yang mulus, implementasi yang mudah, dan kecepatan yang hampir sama dengan aplikasi native, Flutter adalah jawabannya. Beberapa aplikasi terkemuka yang dikembangkan dengan menggunakan Flutter antara lain: Google Classroom, Google Pay, eBay, PUBG Mobile, dan masih banyak lagi.

Flutter adalah teknologi open source dari Google yang memungkinkan pengguna untuk mengembangkan aplikasi Android dan iOS dengan menggunakan kode sumber tunggal (single codebase). Meski sering disebut framework, Flutter sebenarnya merupakan SDK (software development kit) lengkap yang menyediakan segala yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi seluler lintas platform.

Berbeda dengan aplikasi hybrid, Flutter merupakan aplikasi cross-platform. Meski sama-sama memiliki kemampuan untuk berbagi kode, aplikasi cross-platform tidak dapat berjalan di web, sedangkan aplikasi hybrid bisa.

Flutter dianggap sebagai pendekatan pengembangan yang hemat biaya. Meski tidak semurah aplikasi hybrid, namun lebih terjangkau dibandingkan membuat aplikasi native dan hasilnya tetap menjamin kinerja yang baik.


Bumame App 2.0, aplikasi yang dikembangkan oleh Bumame dan Radya Digital dengan menggunakan Flutter


Memilih Teknologi yang Tepat

Pemilihan teknologi harus didasarkan pada kebutuhan, anggaran, dan tujuan bisnis Anda. Aplikasi native memberikan pengalaman terbaik, tetapi dengan biaya lebih tinggi. Aplikasi mobile web cocok untuk akses lintas platform dengan anggaran terbatas. Aplikasi hybrid adalah pilihan tengah, sementara teknologi seperti Flutter memerlukan pemahaman khusus.

Jadi, dalam memilih teknologi, pertimbangkan tujuan Anda dan jangan ragu untuk berkonsultasi. Teknologi adalah alat untuk mencapai tujuan Anda, jadi pastikan Anda memilih yang paling sesuai.

Radya Digital siap membantu Anda memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kami menawarkan layanan pengembangan aplikasi untuk berbagai platform. Untuk konsultasi lebih lanjut dalam pembuatan aplikasi dapat menghubungi tim kami di link ini.


Sumber:

Pilihan Teknologi untuk Mengembangkan Aplikasi Mobile (medium.com/blackdesk)

Definition Native App (techtarget.com)

What’s the Difference Between Web Apps, Native Apps, and Hybrid Apps? (aws.amazon.com)

Native vs Hybrid vs Cross-Platform — What To Choose? (medium.flutterdevs.com)

Native vs Hybrid vs Cross-Platform: The Three-Way Crossroads (synodus.com)

Flutter apps in production (flutter.dev)