Rayakan 40 Tahun Pendidikan Informatika di Indonesia, IAIF ITB Usung Kolaborasi untuk Memecahkan Masalah Talenta Digital
Jakarta, 10 Agustus 2022 - Berdasarkan riset McKinsey (2019) dan World Bank (2015), Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital per tahun agar dapat meraup potensi ekonomi digital sebesar ribuan triliun rupiah. Namun, saat ini kebutuhan tersebut hanya mampu dipenuhi sekitar 100 - 200 ribu saja atau baru seperenam hingga sepertiganya. Angka tersebut pun masih harus dikurangi dengan angka SDM digital yang berkualitas dan siap kerja.
Melihat kenyataan tersebut, Ikatan Alumni Teknik Informatika ITB (IAIF ITB), Program Studi Teknik Informatika ITB, dan Program Studi Sistem & Teknologi Informasi ITB tergerak untuk mengajak seluruh insan akademisi dan praktisi industri informatika untuk berkolaborasi memecahkan masalah talenta digital di Indonesia. Inisiatif ini dilakukan bertepatan dengan perayaan 40 tahun usia pendidikan informatika di Indonesia.
Radya menjadi sponsor acara Peluncuran Peringatan 40 Tahun Pendidikan Informatika di Indonesia
Sebagai informasi, sejarah pendidikan informatika di Indonesia diawali dengan adanya perwakilan beberapa dosen Institut Teknologi Bandung yang berangkat ke Perancis untuk belajar ilmu informatika pada tahun 1977. Empat tahun berselang, ITB membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk fakultas tersebut. Pada tahun 1982, pertama kalinya jurusan ilmu informatika di ITB diperkenalkan dan dibuka.
Untuk menandai awal dari gerakan kolaborasi ini, IAIF ITB meluncurkan logo 40 tahun pendidikan Informatika serta menyelenggarakan talkshow “Masa Depan Talenta Digital Indonesia” pada hari Rabu, 10 Agustus 2022, bertempat di Rumah Wijaya, Jl. Wijaya V No. 6, Jakarta Selatan.
Acara yang dilaksanakan secara daring dan luring ini antara lain dihadiri oleh: Yuli Cahyono (Ketua IAIF ITB), Saiful Akbar (Wakil Dekan Akademik, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB), Sonny Hendra Sudaryana (Koordinator Startup Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI), Haryono Kasiman (Ketua Umum Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)), Irving Hutagalung (Country Engineering Lead, PT Microsoft Indonesia), Ahmad Rizqi Meydiarso (CEO & Co-Founder, Feedloop), Puja Pramudya (VP Academy eFishery dan Co-founder Radya), alumni ITB, serta praktisi informatika lainnya.
Dalam sambutannya, Yuli Cahyono (Ketua IAIF ITB) mengapresiasi dampak positif alumni ITB dalam perkembangan pendidikan informatika di Indonesia. Meski begitu, perayaan 40 tahun pendidikan informatika ini bukan hanya di ITB, melainkan juga di seluruh tanah air. Saiful pun mengamini fakta di lapangan yang terkait kurangnya ketersediaan talenta digital bila dibandingkan dengan kebutuhan di pasar nasional maupun internasional.
Sambutan dari Saiful Akbar (Wakil Dekan Akademik, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB)
Sementara itu, Saiful Akbar selaku perwakilan akademisi menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masih kurangnya ketersediaan talenta digital yang memenuhi ekspektasi kebutuhan dari industri. Hal ini bertolak belakang dari jumlah pendidikannya yang cukup banyak, tetapi masih sedikit jumlah lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Menjadi tantangan untuk kita semua, tidak hanya institusi pendidikan tetapi juga pelaku industri, dalam menyempurnakan pendidikan informatika di Indonesia,” ujarnya.
Sesi diskusi oleh praktisi informatika, yakni dari kiri-kanan: Puja Pramudya (VP Academy eFishery dan Co-founder Radya), Ahmad Rizqi Meydiarso (CEO & Co-founder, Feedloop), dan Sonny Sudaryana (Koordinator Startup Digital, Kemkominfo).
Sedangkan Sonny Sudaryana selaku perwakilan pemerintah menyampaikan bahwa peran utama Kemkominfo dalam pengembangan talenta digital dan industri startup di Indonesia adalah sebagai fasilitator. “Kami mencoba less regulate, more facilitate, and even accelerate,” tukasnya. Ia pun menyarankan kolaborasi dengan kementerian lain, seperti Kemendikbud dan Kemnaker, dalam mencari solusi terkait kekurangan talenta digital ini.
Acara talkshow ini merupakan kick-off dari rangkaian pagelaran acara perayaan 40 tahun pendidikan informatika di Indonesia dengan acara puncak rencananya digelar pada bulan Oktober - November 2022 di Bandung. Sejumlah acara yang akan digelar antara lain Coderunners, temu akrab para alumni, seminar, podcast informatika, Informatika mengajar, konferensi ICoDSE, job fair, serta rangkaian acara pendukung lainnya.
Tentang IAIF ITB
Ikatan Alumni Informatika Institut Teknologi Bandung atau lebih dikenal dengan IAIF ITB merupakan organisasi alumni yang beranggotakan alumni jurusan Teknik Informatika (IF) dan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) ITB lintas generasi.
IAIF ITB merupakan wadah yang menghubungkan alumni IF dan STI untuk terus berkontribusi terhadap bangsa dan negara. IAIF ITB telah melahirkan tokoh dan sosok yang turut serta dalam membangun Indonesia di berbagai bidang keilmuan (https://iaif-itb.org/).
Narahubung:
Puja Pramudya (085265204094 / puja.pramudya@gmail.com)
Lyco Adhy (085743403033 / lycoadhy@gmail.com)